detikTravel Community - Pulau ini punya karakteristik yang sangat alami, lautnya yang terdapat banyak lumba-lumba menjadi kelebihannya. Pulau yang ada di Lampung ini pun semakin alami karena belum adanya listrik dan penginapan.
Pulau Pisang adalah salah satu pulau paling barat yang ada di Propinsi Lampung yang langsung menghadap Samudra Hindia. Pulau ini merupakan satu kecamatan sendiri dalam Kabupaten Pesisir Barat, Propinsi Lampung.
Asal mula nama Pulau Pisang yaitu dari bentuknya seperti pisang. jika dilihat dari puncak daratan Pulau Sumatra pulau ini terlihat berbentuk pisang, sehingga nama ini sangat populer di daerah tersebut. Untuk Menempuh pulau ini kita harus menjelajah daerah barat Propinsi Lampung, diawali dengan perjalanan darat menuju Kota Krui dengan jarak tempuh kurang lebih 7 jam menggunakan kendaraan dari Kota Bandar Lampung
.
Dari informasi warga Pulau Pisang, perjalanan menuju pulau ini dapat melalui dua akses yaitu pertama melalui daerah Tembakak. Dari Tembakak ini hanya memerlukan waktu sekitar setengah jam menggunakan perahu untuk mencapai pulau ini. sedangkan akses kedua melalui dermaga krui, dari dermaga ini menggunakan perahu membutuhkan waktu sekitar satu jam-an.
Pada saat perjalanan waktu lalu, kami sengaja menyewa kapal nelayan yang bermuatan maksimal 20 orang menuju Pulau Pisang via Dermaga Krui. Dalam perjalan kami disambut dengan cuaca yang cerah dan ombak yang bersahabat, padahal sebelumnya atas masukan pemilik kapal agar tidak basah terkena ombak air laut semua barang dan perlengkapan lain dibungkus plastik jadi satu termasuk peralatan fotografi.
Dalam perjalanan mengarungi lautan sekitar 45 menit perjalanan dan hampir mendekati pulau pisang kami disajikan puluhan ikan lumba-lumba tipe hidung botol dengan nama latin Tursiops Truncatus. Sekitar 5-6 gerombolan kami saksikan dengan atraksi berloncatan di sebelah kiri kanan perahu yang kami tumpangi.
Rasa kagum dan bahagia saat penyaksikan atraksi lumba lumba tersebut tapi sangat disayangkan semua kamera disimpan dalam kantong plastik takut basah, sehingga kami tidak bisa mengabadikan momen tersebut. Semoga trip kembali ke sana bisa merekamnya dengan puas. Setelah mendekati pulau kembali kami dimanjakan mata dengan pemandangan hamparan pasir putih dan warna air laut yang sangat bening, rasa ingin segera menepi dan berlari-lari hamparan pasir tersebut.
Setelah menepi di pantai kami pun segera mengabadikan hamparan pasir dan beningnya air laut serta jejeran pohon kelapa di pulau tersebut, selanjutkan kami menyusuri perkampungan di pulau dengan menikmati kasana budaya lokal meliputi bentuk rumah yang khas adat Lampung, masyarakatnya yang ramah, menikmati sajian ikan segar dari warga setempat, dan kami juga bercengkrama dengan pembuatan tapis mengisi hari kami di pulau. Tapis merupakan pakaian adat Lampung dan terkenal paling bagus kualitas nomor satu adalah buatan dari pengrajin masyarakat Pulau Pisang.
Setelah bercengrama dengan masyarakat setempat selanjutkan kami menikmati agrowisata perkebunan cengkeh, di pulau ini tanaman cengkeh tumbuh subur. Di Lampung, Pulau Pisang terkenal sebagai penghasil cengkeh dari zaman penjajahan dulu. Luar biasa puas di perkebunan cengkeh kami menyusuri pantai pulau ini pada sisi menghadap samudra, pemandangan ombak yang bergulung-gulung memberikan rasa takjub serta dilengkapi lagi adanya sebuah tongkang yang terdampar di tepi pantai ini.
Pulau Pisang juga terkenal sebagian warganya sebagai nelayan dan merupakan salah satu pemasok ikan di wilayah Lampung Barat. Bagi yang hobi mancing bisa bersama warga setempat ikut nelayan mancing atau sewa kapal nelayan setempat.
Begitulah cerita perjalanan kami selama di Pulau Pisang yang memberikan sensasi tersendiri jika berada di pulau ini. Jika ingin menginap di pulau ini, kita bisa berkemah dengan meminta izin kepada warga setempat atau menumpang menginap di rumah warga dengan memberikan imbalan seikhlasnya karena di pulau ini belum ada penginapan, dan terasa alami lagi disini karena belum ada penerangan yang sempurna jadi kita menikmati lampu seadaanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar